Tips Investasi Saham Ala Sandiaga Uno dan Lo Kheng Hong

  • fajri irawan
  • Jul 13, 2020

Tips Investasi Saham Ala Sandiaga Uno dan Lo Kheng Hong – Sandiaga uno dan Lo Kheng Hong memiliki background keluarga  pendidikan dan bahkan karir yang sangat berbeda namun kini mereka memiliki persamaan  yaitu  sama – sama stock rich indonesia atau alias orang indonesia yang sukses menjadi kaya raya karena saham. banyakan orang mengira bahwa mereka sudah memiliki modal besar sebelum berinvestasi padahal semua itu di mulai dari nol di artkel kali ini kami akan membahas persamaan dan perbedaan dari gaya investasi sandiaga uno dan Lo Kheng Hong yang mungkin bisa kamu tiru. Namun sebelumnya mari kita bahas bagaimana riwayat singkat perjalanan hidup dua stock rich indonesia ini.

Tips Investasi Saham Ala Sandiaga Uno dan Lo Kheng Hong

Biografi Sandiaga Uno 

siapa sih yang tidak kenal sandiaga uno pasti semua orang indonesia kenal pria kelahiran pekan baru 28 Juni 1969 ini namun kebanyakan orang hanya mengenal sandiaga uno sebagai seorang politikus dan pengusaha yang kaya raya akan tetapi mereka tidak tau jika sandi memproleh harta kekayaannya dari pasar modal, sandiaga uno lulus dari Wichita State university amerika serikat dengan predikat Suma Cum Laude.

 Dia mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada tahun 1990 di bank suma ia bertemu dan berguru dengan konglomerat William Soeryadjaya pemilik Bank Summa kemudian dia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di universitas George Washington  Amerika Serikat. Pada tahun 1992 Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif atau IPK 4.00 . setelah lulus pada 1993 sandi bekerja di perusahaan  Seapower Asia Investment Limited yang berada di Singapura sandiaga sendiri menjabat sebagai manager investasi, ia kemudian pindah di MP Holiding Limited Group pada tahun 1994. Setelah selang satu tahun ia pindah bekerja pada tahun 1995 NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat sebagai Executive Vice President di perusahaan tersebut dengan penghasilan $8000 USD perbulan,

Namun mengalami krisis moneter sejak  akhir 1997 menyebabkan perusahaan ia bekerja bangkrut sandi tidak bisa meneruskan pekerjaannya ia pulang ke indonesia dengan predikat pengangguran sandi mengisi hari – harinya untuk melamar pekerjaan namun tidak ada perusahaan yang mau meliriknya lamaran kerjanya selalu di tolak, sampai – sampai ia harus menumpang tempat tinggal di rumah orang tuanya dan bahkan istrinya harus rela menjual cincin pemberian ibunya sebagai modal usaha untuk sandiaga uno.

Akhirnya sandi mencoba peruntungan baru memulai usaha konsultan keuangan pada tahun 1997 sandiaga uno medirikan perusahaan penasehat keuangan yang bernama PT. Recapital Advisors bersama teman smanya yaitu Rosan Perkasa Roeslani salah satu mentor bisnisnya adalah William Soeryadjaya, Setelah berjalan satu  setengah tahun sandi bertemu Edwin Soeryadjaya putra dari William Soeryadjaya pendiri PT. Astra International waktu itu edwin juga mengalami kesulitan keuangan dan sandi di tawarkan untuk membangun usaha yang berbasis investasi maka ia dan edwin  Soeryadjaya mendirikan perusahaan investasi pada tahun 1998 bernama PT. Saratoga Investama Sedaya bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi dan produk kehutanan berbekal di jaring atau networking yang baik dengan lambaga usaha keuangan dalam dan luar negri sandiaga uno sukses menjalankan bisnis tersebut sampai sekarang ini. Pada tahun 2013 Sandiaga Uno adalah orang terkaya nomor ke 47 di indonesia dengan total kekayaan sebesar 4 triliun rupiah.

Biografi Lo Kheng Hong

Di amerika memiliki Warren Buffet, di indonesia memiliki Lo Kheng Hong sebagai Value Investor bahkan ia sering di sebut warren buffetnya indonesia Lo Kheng Hong lahir di Jakarta, 20  Febuari 1959 namun siapa sangaka kalau  Lo Kheng Hong semasa kecil pernah merasakan kehidupan yang sangat susah bahkan semasa kecil ia tinggal di sebuah rumah yang hanya selebar 4 meter di jakarta ia langsung bekerja setelah lulus sma dan baru melanjukan kuliah kejurusan sastra inggris di Universitas Nasional di Jakarta

pada 1980  untuk membiayai kuliahnya ia harus bekerja di siang hari dengan jabatan tata usaha di PT Overseas Express Bank atau di singkat  (OEB). Pada tahun 1985 Lo Kheng Hong pertama kali terjun ke pasar modal membeli saham  PT. Gajah Surya Multi Finance Tbk, saat IPO atau penawaran saham perdana modal pertamanya tidak lah besar ia hanya menggunakan sisa dari gajinya untuk membeli saham tersebut akan tetapi saat listing harga saham tersebut turun dan Lo Kheng Hong mengalami kerugian  dan terpaka menjualnya di harga lebih rendah.

Namun tidak membuatnya kapok Lo Kheng Hong lalu mempelajari investasi saham secara otodidak dengan membaca buku tentang investasi Warren Buffet. Pada tahun 1990  ia pindah bekerja di bank ekonomi pada bagian pemasaran dan pada tahun 1991 ia Menjabat sebagai kepala cabang di Bank Ekonomi, pada tahun 1996 setelah bekerja selama 17 tahun ia memutuskan untuk berhenti bekerja dari Bank Ekonomi dan setelah memutuskan untuk berhenti bekerja dari bank ekonomi ia memutuskan berkonsensentrasi penuh menjadi seorang investor saham dengan pengalaman pribadinya menjadi investor pada tahun 1989.

Pada tahun 1997 saat krisis finansial terjadi  Lo  Kheng Hong di kabarkan rugi besar pada waktu itu pun ia baru memutuskan berhenti bekerja dan fokus pada investasi saham pada tahun 1996 sehingga ia boleh di katakan tidak memiliki penghasilan apapun. Namun pada 1998 pasar saham menurun semua  karena dampak dari krisis ekonomi tetapi  ia tetap membeli saham walau mengalami kerugian bisa di bilang sangat besar, karena di sinilah krisis finansial menawarkan peluang baginya untuk bangkit, Lo Kheng Hong membeli saham PT. United Tractor, Tbk . saat harganya  masih 250 rupiah per lembar ia membelinya sebanyak 6 juta lembar saham yang ber arti modalnya saat itu sebesar 1, 5 Miliar Rupiah seluruhnya di letakkan di saham UNTR (United Tractor )  ia menjualnya sekitar 6 hingga 8 tahun kemudian pada harga rata – rata sebesar Rp. 15.000 , dan menikmati keuntungan sebesar 5.900% ia memperoleh Rp. 90 Miliar dari penjualan saham tersebut pada tahun 2012 ia memiliki aset bernilai Rp. 2. 5 Triliun.

Persamaan Gaya Investasi : Investasi dan konsumsi 

Sandiaga Uno 

Sandiaga Uno berpendapat bahwa satu triknya untuk sukses adalah hemat dalam masalah keuangan mantan ketua umum himpunan usaha muda indonesia ini selalu menggunakan dana secara fungsional dan tidak berlebihan hal tersebut sebagai wujud sandiga uno yang tidak pernah boros dirinya menggunakan sebuah mobil mede in japan yang bisa di bilang irit bbm hal tersebut sebagai wujud sandi yang tidak pernah boros menurutnya mobil hanya sebuah benda yang bisa di pakai untuk mempermudah aktifitas manusia bukan untuk di agungkan oleh karena itu ia memilih mobil yang sekirannya nyaman di pakai.

 mobil kesayangan pun adalah Nissan Livina menurutnya nisain livina ini sangatlah bersejarah dalam hidupnya di karenakan mobil inilah yang sering di pakai  pada saat kampanye dulu sampai masuk gang sempit pun ia tetap menggunakan Nissan Livina tersebut kecuali jika berkampanye keluar kota seperti jawa barat jawa tengah atau jawa timur maka ia menggunakan Nissan X-Trail.

Sandiaga Uno 

  • Hemat Dalam Masalah Keuangan
  • Menggunakan dana secara fungsional dan tidak berlebihan
  • Contoh : memiliki koleksi mobil yang down to earth banget

Lo Kheng Hong 

Memiliki sebuah prinsip untuk selalu berusaha hidup hemat mayoritas uang yang Lo Kheng Hong miliki yang di gunakan untuk membeli saham karena  saham termasuk  memberikan keuntungan yang terbesar di bandingkan investasi yang lain mungkin jika orang lain jika dapat uang akan di konsumsi atau di taruh di deposito namun pada umumnya kebanyakan orang uang akan di konsumsi misalnya di belikan mobil sementara Lo Kheng Hong orang yang paling anti membeli mobil di karenakan nilai mobil yang selalu turun dari tahun ke tahun sampai tahun 2014 Lo Kheng Hong masih pakai mobil sudah berusia 10 Tahun menurut Lo Kheng hong investasi itu berakit – rakit ke hulu berenang – renang ke tepian investasi adalah menunda kenikmatan beli mobil itu konsumsi beli saham itu investasi selain itu Lo Kheng Hong tidak suka membeli barang – barang mewah untuk terlihat seperti orang kaya pada umumnya karena menurutnya menjadi kaya itu penting tapi kelihatan kaya itu tidak penting.

Lo Kheng Hong 

  • Hidup Hemat.
  • Orang yang paling anti membeli mobil.
  • Menjadi kaya itu penting, tapi kelihatan kaya itu tidak penting.

Persamaan Gaya Investasi : Tips Investasi  ala Sandiaga Uno dan  Lo Kheng Hong

Sandiaga Uno

Tips investasi dari sandiaga uno  sabar dalam berinvestasi oleh karena itu dalam berinvestasi tidak boleh terburu – buru investor harus melakukannya dengan sabar untuk memetik keuntungan

Tips dari Sandiaga Uno :

  • Sabar Dalam Berinvestasi
  • Tidak Boleh terburu – buru 
  • Sabar Untuk memetik keuntungan

Lo Kheng Hong

Long kheng hong juga melakukan hal sama yaitu sabar dalam investasi karena menurutnya menanam uang di saham lebih cocok untuk investasi  jangka panjang sehingga di perlukan kesabran untuk menghasilkan return yang  maksimal

Tips dari Lo Kheng Hong :

  • Sabar Dalam Berinvestasi
  • Saham Lebih Cocok untuk investasi jangka panjang
  • Sabar untuk menghasilkan return maksimal

Persamaan Gaya Investasi : Bukan Trading

Sandiaga Uno 

Sandiaga Uno  menyarankan untuk  berinvestasi jangka panjang agar masa depan terjamin investor bisa melihat hasilnya pada tahun 5 hingga 10 menurutnya hal yang paling penting dalam memulai investasi ialah melihat prospek jangka panjang  jadi menurutnya Invest for the future, invest now berinvestasilah dengan tujuan jangka panjang dan berinvestasilah mulai dari sekarang jangan di tunggu – tunggu lagi sabar dalam berinvestasi dan yakini bahwa foundamental daripada investasi itu akan menjadi satu perwujudan nyata dalam konteks 5 sampai 10 tahun ke depan.

Persamaan Investasi Sandiaga Uno :

  • Berinvestasi Jangka Panjang.
  • Melihat Hasil pada tahun ke 5 sampai 10.
  • Invest for the future, Invest now.

Lo Kheng Hong

Selama perjalanan berinvestasi Lo Kheng Hong lebih memilih jadi investor jangka panjang daripada investor jangka pendek atau trader Lo Kheng Hong menyarankan untuk selalu terapkan orientasi jangka panjang saat berinvestasi bukan hanya meraih keuntungan sesaat atau biasa di sebut trading salah satu kesalahan yang sering di lakukan oleh investor pemula atau masih awam adalah mendapatkan keuntungan instan dari investasi jangka pendek  padahal investasi menurut Lo Kheng hong adalah proses pengamanan finansial yang berorientasi jangka panjang investor penamaan ini selalu mengingatkan bahwa investasi pada dasarnya merupakan  proses menunda kenikmatan dengan begitu investor yang ingin mendapatkan keuntungan lebih besar harus menerapkan orientasi jangka panjang begitu memulai investasi.

Persamaan Investasi Lo Kheng Hong :

  • bukan investor jangka pendek (Trader).
  • investasi proses pengamanan finansial yang berorientasi jangka panjang.
  • investasi proses penundaan kenikmatan.

Perbedaan Gaya Investasi : Diversification vs Put All Your Eggs In One Basket

Sandiaga Uno 

Sandiaga Uno pernah membagikan tips untuk mengelola protifolio investasi agar untung maksimal sandiaga mengungkapkan jika calon investor memiliki aset sebesar 100% maka harus di bagi jangan di fokuskan dalam 1 instrumen investasi tertentu, ia memberika contoh bahwa 100%  aset bisa di bagi menjadi 18 hingga 20 % Cash ,  30 hingga 35% saham  dan 30 hingga 35% fixed income atau surat berharga dan sisanya 10 – 20% tersebar di property, emas dan metal.

Berikut tips Sandiaga Uno  dalam mengelola protofolio :

  • Total Aset harus di diversifikasi  / dibagi.
  • Jangan di fokuskan ke dalam 1 instrument investasi tertentu.
  • 8 – 20% Cash.
  • 30 – 35%  Saham.
  • 30 – 35% Fixed income.
  • sisanya 10 – 20% tersebar di property, emas dan metal.

Lo Kheng Hong 

Sedangkan Lo Kheng Hong di kenal hampir mengalokasikan seluruh asetnya di pasar modal dan menyisihkan skitar 15% untuk dana darurat jadi semua asetnya berada di pasar modal. Lo Kheng Hong tidak pernah membeli obligasi karena menurutnya obligasi itu memberika return yang kecil, tidak pernah  pernah membeli emas karena ia percaya emas tidak produktif , Lo Kheng Hong Juga tidak pernah membeli dollar karena orang yang menyimpan dollar pada umumnya mengharapkan hal buruk terjadi seperti krisis ekonomi atau negara yang tidak stabil dengan tujuan agar rupiah melemah dan ia memperoleh keuntungan

 beda dengan membeli saham pastinya selalu mengharapkan hal baik yang terjadi seperti negara aman ekonomi bertumbuh dan daya beli meningkat agar harga sahmnya pun meningkat untuk property Lo Kheng Hong hanya memiliki 1 rumah tinggal dan sebuah apartement di pantai mutiara dan sebuah vila di cisarua semuanya untuk  tinggali dan bukan untuk di sewakan karena baginya menjadi seorang investor saham itu sudah lebih dari cukup dan tidak perlu menyewakan properti untuk mendapatkan income atau penghasilan,

Lo Kheng Hong tidak menaruh uang dalam jumlah besar di rekening  bank hanya secukupnya saja ia meyakini menyimpan uang di bank itu rugi karena bunganya kecil, menurutnya orang yang menaruh uangnya di bank misalnya deposito dengan bunga kecil dan inflasi yang begitu besar dia sebetulnya sedang membuat dirinya miskin pelan – pelan sehingga Lo Kheng Hong menganggap bahwa deposito di bank sama halnya dengan menyimpan uang di celengan,

jika kamu menaruh uang 100 ribu rupiah di celengan dan membuka celengan tersebut setahun kemudian maka nilai uang tersebut  tetap 100 ribu rupiah dan justru uang tersebut mengecil di karenakan inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa sebagai contoh tahun ini biaya sekolah anak atau uang spp sebesar 100 ribu rupiah dan setahun kemudian saat celengan tersebut di buka biaya sekolah telah naik 150 ribu rupiah sehingga nilai uang tersebut telah turun walaupun nilainya tetap 100 ribu rupiah.

Berikut Lo Kheng Hong dalam mengalokasikan asetnya :

  • Mengalokasikan seluruh asetnya di pasar modal  (hanya menyisihkan 15% sebagai dana darurat).
  • Tidak pernah membeli obligasi.
  • Tidak pernah membeli emas.
  • Tidak pernah membeli dollar.
  • Beli properti tidak untuk di sewakan,
  • Tidak menaruh uang dalam jumlah besar di rekening bank.

Perbedaan Gaya Investasi : Private Company vs Public Company

Sandiaga Uno

Sandiaga Uno melalui PT. Saratoga Investama Sedaya menghipun dana investor untuk mengakusisi perusahaan – perusahaan yang mengalami masalah ke uangan  pada umumnya perusahaan tersebut adalah private company bukan perusahaan publik, kinerja perusahaan publik itu kemudian di benahi dan di kembangkan setelah kembali sehat aset perusahaan tersebut di jual kembali dengan nilai yang lebih tinggi sebagai contoh pada tahun 2001 saratoga berinvestasi di PT. Adaro yang bergerak di sektror pertambangan batubara kemudian pada  tahun 2008  Adaro melakukan penawaran umum perdana atau IPO dimana IPO tersebut adalah yang  terbesar di pasar modal indonesia

Poin Penting :

  • Menghimpun modal investor untuk mengakusisi perusahaan yang mengalami masalah keuangan.
  • Kinerja perusahaan yang krisis itu kemudian di benahi dan di kembangkan.
  • Setelah kembali sehat aset perusahaan tersebut di jual  kembali dengan nilai yang paling tinggi.

Lo Kheng Hong

Di kenal menjadi salah satu investor terbaik di indonesia bahkan di juluki Warren Buffetnya indonesia karena yang sudah meraup untung dengan memilih saham dengan fundamental yang baik dan valuasi yang murah pekerjaannya setiap hari mencari perusahaan yang salah harga di bursa saham strategi investasinya adalah membeli  saham  perusahaan yang bagus dan murah kemudian di simpan meunggu dengan sabar sampai suatu hari pasar sadar bahwa harga saham itu terlalu murah dan kembali naik di harga wajarnya dan di sinilah dia mendapatkan keuntungan 

Poin Penting :

  • Memilih saham berfundamental baik dan valuasi murah.
  • Saham disimpan, menunggu dengan sabar.
  • Sampai pasar sadar bahwa harga saham terlalu murah dan kembali naik ke harga wajarnya.

Portofolio Saham yang di miliki: Sandiaga Uno dan Lo Kheng Hong

Sandiaga Uno

Pertanggal 31 desember 2019 sandiaga uno memiliki 21, 51% saham PT. Saratoga investama sedaya, TBK yaitu sebesar 583 juta lembar saham harga penutupan saham di triwulan empat adalah 3620 rupiah sehingga total nominal  kepemilikan saham sandiaga uno di saratoga sekitar 2 triliun rupiah seperti telah di jelaskan di awal artikel saratoga adalah sebuah perusahaan investasi yang memiliki beberapa anak perusahaan.

Lo Kheng Hong

Pertanggal 31 Desember 2019 Lo Kheng Hong memiliki 14, 41 % PT. Petrosea, TBK  yaitu sebesar 150 juta lembar saham harga penutupan saham di trwulan 4 adalah 1605 Rupiah sehingga total kepemilikan saham Lo Kheng Hong di PT. Petrosea, TBK adalah sekitar 233 miliar rupiah 

Selain itu pertanggal 31 Desember 2019  Lo Kheng Hong memiliki 5,57% Saham PT. MITRABAHTERA SEGARA SEJATI, TBK. Yaitu sebesar 97 juta lembar saham harga penutupan saham di trwulan 4 adalah 428 rupiah sehingga yotal kepemilikian saham Lo Kheng Hong di PT. Mitrabahtera Segara Sejati adalah 46 miliar rupiah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *